Latest News

Nikmatilah Teh Manisnya Bukan Gelasnya

Advertisement
Pada suatu pagi guru mengaji saya mengundang muridnya dalam suatu pertemuan di rumahnya, beberapa rekan yang di undang adalah orang yang sudah mapan dan mempunyai karir yang cukup gemilang dan setelah mengucapkan salam pagi itu semua bercerita tentang keluhan hidup masing-masing, tentang susahnya hidup terutama paska kenaikan BBM.


Seperti lazimnya menyuguhkan tamu Ustadz saya menyuguhkan teh panas dalam sebuah teko, tapi uniknya ustad tersebut menyuguhkan teh hangat dalam gelas dari berbagai jenis porselin, plastik, gelas, kristal, gelas biasa, beberapa diantara gelas mahal dan beberapa lainnya sangat indah. Lalu Ustadz mengatakan pada para peserta pengajian tersebut untuk menuang sendiri dan memilih sendiri gelas yang diinginkannya.

Setelah semua tamunya mendapat segelas teh di tangan, sang Ustadz mengatakan : "Jika kalian perhatikan semua gelas yang indah dan mahal telah diambil, yang tertinggal hanyalah gelas biasa dan yang paling murah harganya. Meskipun normal bagi kalian untuk menginginkan hanya yang terbaik bagi diri kalian, tapi sebenarnya itulah yang menjadi sumber masalah dan stress yang kalian alami."

Pastikan bahwa gelas itu sendiri tidak mempengaruhi kualitas teh yang ada. Dalam banyak kasus itu hanya lebih mahal dan dalam beberapa kasus bahkan menyembunyikan apa yang kita minum. Apa yang kalian inginkan sebenarnya adalah teh manis tersebut bukanlah gelasnya, namun kalian secara sadar mengambil gelas paling terbaik dan kemudian mulai memperhatikan gelas orang lain."

Sekarang perhatikan hal ini : Kehidupan bagai teh manis, sedangkan pekerjaan, uang dan posisi dalam masyarakat adalah gelasnya. Gelas bagaikan alat untuk memegang dan mengisi kehidupan, jenis gelas yang kita miliki tidak mendefinisikan atau juga mengganti kualitas kehidupan yang kita jalani. Seringkali karena berkonsentrasi kita hanya pada gelas kita gagal untuk menikmati teh manis hangat yang Tuhan sediakan bagi kita. Tuhan memasak dan membuat teh manis bukan gelasnya jadi nikmatilah teh manisnya, bukan gelasnya.

Sadarilah jika kehidupan kita itu lebih penting dibanding pekerjaan kita, jika pekerjaan kita membatasi diri kita dan mengendalikan hidup kita, kita akan menjadi orang yang mudah diserang dan rapuh akibat perubahan keadaan. Pekerjaan akan datang dan pergi, namun itu seharusnya tidak merubah diri kita sebagai manusia. Pastikan kita membuat tabungan kesuksesan dalam kehidupan selain dari pekerjaan kita.

Sumber Waroeng Souvenir
Advertisement

0 Response to "Nikmatilah Teh Manisnya Bukan Gelasnya"